Review Buku Mengajar untuk Mengubah Hidup


Review Buku Mengajar untuk Mengubah Hidup


Judul : Mengajar untuk Mengubah Hidup
Penulis : Dr. Howard G. Hendricks
Penerbit : PT. Gloris Usaha Mulia
Penerjemah : Okdriati S. Handoyo
Cetakan : Kelima, Mei 2016
ISBN  : 978-602-8139-31-1

Buku ini saya terima sudah sangat lama. Saya memperoleh buku ini dari salah satu adik terkasih yang saya temui pada saat masih kuliah. Saat ini dia sudah menjadi salah satu Staf Fulltime di Perkantas Banten. Dan saya terus mensyukuri jalan hidupnya saat ini, bagaimana Tuhan memberikan beban yang besar untuk menjangkau siswa-siswa di Banten. Jika setelah membaca review ini, kamu penasaran dengan buku ini, saya rasa buku ini masih available di toko buku yang ada di kota mu atau kamu bisa pesan buku ini secara online.

----------------------------------

Dr. Hendricks bukan saja sudah berada di garis depan gerakan pendidikan Kristiani modern, tetapi ia sendiri seorang pengajar Alkitab yang dinamis dan berpengaruh, yang ajaran-ajarannya membuahkan perubahan hidup. Ia termasuk pengajar yang peduli pada setiap pekembahan dan pertumbuhan mahasiswanya, ia melakukan apa saja untuk membuat seorang mahasiswa kembali ke proses belajar.
Jika kita perhatikan sampul buku ini, buku ini diperuntukkan unruk setiap orangtua, pemimpin sekolah minggu, pendeta, guru sekolah, pembimbing, pelatih dan mentor, tetapi bagi saya buku ini layak dibaca oleh semua orang, orang – orang yang ingin mengupgrade diri menjadi lebih baik. Karena saya rasa seluruh orang dimana pun dia berada akan dituntut bisa mengajar orang  lain. So, buku ini sangat recommended bagi semua orang. Terkhusus untuk para guru, segera baca buku ini.

Buku ini diawali dengan menceritakan awal kehidupan seorang Hendricks  yang lahir dari keluarga broken home, orangtua yang terpisah sejak lahir. Saat ia masih kecil, ia bertemu dengan salah seorang guru sekolah Minggu, Walt namanya dan ia hanya lulusan kelas 6 SD. Ia ingin membuka kelas sekolah minggu dan mengajak anak-anak untuk bergabung. Hendricks melihat bagaimana Walt mengajar dan mendengar setiap hal yang anak-anak sampaikan menunjukkan betapa Walt  mengasihi mereka demi Kristus. Walt bukanlah orang terhebat di dunia ini, tetapi ia nyata. Nyata memberikan perubahan hidup bagi anak-anak yang ia layani.

Dari situlah Hendricks tertarik dalam mengajar, bahkan mengajar pun merupakan hasrat yang kuat, karena satu-satunya alasannya melakukan pelayanan seperti sekarang ini karena Allah sudah mempertemukan ia dengan seorang pengajar yang penuh dedikasi. Hendricks membagi prinsip mengajar dalam 7 Prinsip. Kali ini saya hanya membahas satu bab saja. Mari kita bedah buku bagus ini.


----------------------------------

 Hukum Pengajar

Seorang pengajar harus tahu apa yang diajarkannya….
Pengetahuan yang tidak memadai tentu akan tercermin pada mengajar yang tidak memadai (John Milton Gregory)

Pengajar yang efektif selalu mengajar dari limpahan hidupnya yang penuh. Sederhananya adalah ketika kita berhenti bertumbuh  hari ini maka kita akan berhenti mengajar dikemudian hari. Dalam mengajar, saya punya filosofi,setiap harinya kita harus mengibaratkan diri kita layaknya sebuah gelas yang kosong, sehingga kita akan terus berupaya bagaimana caranya mengisi gelas tersebut hingga penuh dan membagikan isinya bagi gelas gelas yang kosong. So, ketika kita hanya membawa gelas kosong kemana-kemana, yang ada hanyalah gelas kosong yang lain tidak mengalami kepenuhan ketika anda mengajar.

Pengajar yang baik adalah pengajar yang mau bertumbuh dan berkembang.Selama kita hidup, kita belajar; dan selama kita belajar, kita hidup. Jika kamu seorang pengajar, bersyukurlah karena kamu dipakai Allah menjadi alatNya. Saya yakin Allah bisa memakai oranglain yang jauh lebih hebat dan memadai untuk dipakaiNya, tetapi Dia tetap memilih bekerja didalam kamu. Allah menghendaki sebuah perubahan melalui kamu.

Bagaimana menentukan seseorang dikatakan “calon” pengajar yang baik. Calon disini adalah orang-orang yang terbuka dengan perubahan, bukanlah orang-orang yang memiliki gaya berpikir yang “TUA”. Untuk mendapatkan “calon” pengajar yang baik mereka harus memiliki kriteria FATFaithful, Available, Teachable (Setia, Sedia, Siap belajar). Ingat kecapakapan akademis bukanlah factor yang menentukan. Yang penting adalah orang yang setia mengemban tugas,  sedia mengajar tanpa keterpaksaan dan yang siap untuk terus belajar. Jika kamu memiliki kriteria di atas, kamu merupakan orang-orang yang sedang ditunggu oleh murid-murid yang haus akan ilmu.

Jika dirimu sedang merasa tak punya kapasitas yang banyak untuk mengemban tugas tersebut, bangunlah rasa percaya dirimu.

LAKUKAN PERUBAHAN. Mengajar yang efektif hanya bisa dilakukan oleh orang yang berubah. Makin kita dapat berubah, makin dapat menjadi alat perubahan dalam hidup orang lain. Jika kita sering menemui banyak orang-orang tua yang bertekad tidak akan berhenti belajar, jangan sampai orang-orang yang berusia 20-an malah memiliki pikiran yang “MATI” . Jika kamu salah satunya, mari berubah. Hidupmu terlalu berharga untuk disia-siakan. Hidup bukan tentang makan, tidur, dewasa, menikah, memiliki anak dan mati, Hidupmu jauh lebih hebat dari itu semua.

Jika saat ini kamu “MATI” dikarenakan kegagalan di masa lalu, ingatlah masa lalu hanya sebagai bahan pembelajaran tapi jangan hidup di masa lalu.

Jika membahas tentang pertumbuhan, kita dapat belajar dari Yesus. Ada beberapa pertumbuhan yang perlu kita perhatikan.
1.Dia bertambah “besar” (PERTUMBUHAN FISIK)
2. Dia bertambah “hikmatNya” (PERTUMBUHAN ROHANI)
3. Dia makin “dikasihi Allah” (PERTUMBUHAN ROHANI)
4. Dia makin “dikasihi Manusia” (PERTUMBUHAN SOSIAL DAN EMOSIONAL)

----------------------------------

 Ingat, pertumbuhan rohani hanyalah saru bagian dari keadaan yang menyeluruh, pertumbuhan rohani tidak boleh menjadi satu-satunya pertumbuhan yang kita perhatikan. Semua aspek harus terus menyatu satu sama lain.

Proses diatas merupakan proses individu. Setiap orang memiliki latarbelakang yang berbeda dan berada pada tingkat pertumbuhan yang berbeda pula. Oleh karena itu, membanding-bandingkan merupakan hal yang bersifat daging. Jangan habiskan waktumu untuk membandingkan dirimu dengan oranglain. Kamu adalah kamu.

Kamu memiliki beberapa nilai dan kebiasaan yang perlu DIPERTAHANKAN
Sebagian yang lain mungkin perlu DIMURNIKAN
Sebagian lagi mungkin perlu langsung DITINGGALKAN
Kita semua berada di perahu yang sama karena kita semua sedang berproses.

Pertahankan Kegiatan Belajar Dan Membaca Yang Konsisten. Pemimpin adalah pembaca dan pembaca adalah pemimpin. Konkretnya adalah mulailah dan berusahalah membaca pada setengah jam pertama, dan pakailah setengah jam untuk merenungkan apa yang kamu baca. Jika tidak punya buku yang dapat kamu baca,kamu dapat membelinya, ataupun meminjamnya. Tetapi jangan hanya asyik membaca, bergaullah dengan orang-orang yang gemar membaca, itu akan terus mempengaruhimu.

Program yang tidak hanya meningkatkan pemahamanmu, tetapi juga keterampilanmu. Ingatlah, setiap Anda mengajar, Anda memulai suatu proses yang idealnya tidak akan pernah berakhir dari generasi ke generasi.

Anak-anak sulit menemukan teladan pengajar yang tepat, karena tidak banyak teladan yang tersedia. Jadilah teladan sehingga pengajaranmu dapat mengubah hidup oranglain.

Ancaman terbesar bagi pengajar yang baik adalah kepuasan. So, jangan cepat puas dengan pencapaianmu, tapi teruslah merasa haus dan kosong, sehingga kau mengalami kepenuhan yang utuh.


Ini baru BAB 1, kamu pasti sangat penasaran dengan isi bab selanjutnya. Buku ini bagus sekali dan mampu mengubahkan jika kamu bersedia diubahkan. Selamat membaca.

Resensi Novel Orang-Orang Biasa Karya Andrea Hirata


Resensi Novel Orang-Orang Biasa Karya Andrea Hirata



Judul : Orang-orang Biasa (Ordinary People)
Penulis : Andrea Hirata
Penerbit : PT. Bentang Pustaka
Halaman : xii + 300
Cetakan : Pertama, Februari 2019
ISBN : 978-602-291-524-9
Genre : Fiksi

 Andrea Hirata merupakan penulis yang terkenal bukan hanya di kalangan pembaca tanah air, tetapi juga di kancah internasional, seperti salah satu novel yang meledak di pasaran yaitu Laskar Pelangi dan sudah diterjemahkan ke dalam 25 bahasa asing. Novel ini merupakan novel ke-10 yang diterbitkan oleh Andrea Hirata bersama Penerbit Bentang Pustaka. Novel ini saya peroleh sebagai  hadiah dari salah seorang terkasih. Kamu bisa memperolehnya di toko buku terdekat di kota mu, jika masih tersedia. Yuk, tanpa berlama-lama lagi, mari kita ulas novel ini dari sudut pandang saya.

--------------

Kota Belantik, kota kecil yang masyarakatnya penuh dengan kedamaian, berdamai pula dengan kemiskinan, kota yang tenang, tidak ada yang namanya tindakan kriminalitas, bahkan masyarakat di kota ini dapat memarkirkan sepeda motornya tanpa harus mengunci ganda. Damai dan amanlah kota ini.

Novel ini dibuka dengan cerita Inspektur Abdul Rojali dan polisi muda Sersan P.Arbi yang hari demi hari hanya berpangku tangan menunggu datangnya masyarakat untuk melaporkan kejahatan yang terjadi, terlihat dari papan tulis statistik kejahatan sudah lama tidak disentuh. Sesekali kantor polisi itu sibuk juga yaitu pada saat anak-anak remaja baru tamat sekolah menengah minta dibuatkan surat berkelakuan baik karena mau merantau ataupun mencari kerja.Inspektur ini juga sangat mengidolakan Shah Rukh Khan. Inspektur sangat mengingat setiap perkataan Shah Rukh Khan di dalam film yang telah ditontonnya, tak lupa dengan kacamata hitamnya, jujur dan gagah berani membasmi kejahatan yang merajalela, sehingga dapat dikatakan Shah Rukh Khan menjadi role model di dalam setiap aksi heroiknya.

Cerita ini berlanjut dengan cerita 10 anak sekolah yang merupakan satu geng di sekolah tersebut. Mereka adalah Handai, Tohirin, Sobri, Salud, Honorun, Rusip, Nihe, Dinah, Junilah dan Debut. Mereka bukan orang yang hebat, apalagi  pintar, sungguhlah kata tersebut jauh dari mereka. Ada saja kelakuan mereka yang membuat orang geleng-geleng kepala. Mereka merupakan geng yang payah dalam segala hal, bahkan jika diibaratkan ada atau tidak ada mereka, tidak memberikan dampak sama sekali.  Tahun demi tahun mereka lewati hingga dewasa dan memiliki keluarga, tetapi nasib mereka tak pernah beranjak sedikit pun dari hidup mereka. Masih saja seperti dulu.

Kota Belantik akhirnya digegerkan dengan kasus pencurian yang dilakukan sekelompok orang. Sebelum aksi tersebut dilakukan, rencana mereka telah diendus oleh Inspektur. Aksi ini dilakukan  pada saat pawai terbesar di kota tersebut. Kasus pencurian ini merupakan sejarah terbesar yang ada di kota tersebut.  Dengan adanya kasus ini, Inspektur merasa hidup kembali, darahnya mendidih, matanya menatap  tajam, siap menangkap kriminal-kriminal itu

Novel ini dikemas dengan menarik, terdapat sensasi menggelitik di beberapa bagian. Ketelitian penulis dalam menceritakan setiap kondisi membuat saya tenggelam didalamnya. Nove ini juga memiliki klimaks yang tak terduga.

Siapakah mereka-mereka ini yang sanggup menggegerkan seluruh kota Belantik? Apakah Inspektur berhasil memecahkan kasus ini dan meringkus kriminal-kriminal itu? Bagaimana sepuluh sahabat ini menjalani hidupnya di kota Belantik? Apakah kisah mereka akan terus berakhir dengan nasib yang sama?

                                                                   --------------



Berikut ini beberapa kutipan di novel Orang-orang Biasa.

Guru yang semua muridnya pintar, merasa tak berguna. Wasit yang tak mengeluarkan kartu merah, merasa makan gaji buta. Kesempurnaan memaknai hidup manusia, ketidaksempurnaan melengkapinya.

“Maaf, Kawan, uang korupsi, uang haram, sesen pun aku tak mau menyekolahkan anakku dengan uang ini”.

Inspektur takjub, bagaimana orang-orang biasa dapat merasa senang atas hal-hal sederhana.

                                                                   --------------

Kekurangan Novel Orang-orang Biasa

Saya memberanikan diri untuk menuliskan kekurangan novel ini dari sudut pandang saya.

Nama – nama tokoh dalam novel ini sangat banyak, sehingga bagi pembaca yang kesulitan mengingat nama perlu kerja ekstra dalam mengingat nama juga karakter masing-masing tokoh.

Saya merasa penulis terlihat terburu-buru mengakhiri novel ini, dalam artian saya masih berada di puncak cerita bagaimana para kriminal ini menyelesaikan aksinya. Saya masih terlena untuk menunggu lebih banyak bagaimana keadaan mereka setelah aksi perampokan tersebut.  

                                                                   --------------

Pesan yang tersirat dalam Novel Orang-Orang Biasa

Menjaga integritas diri sangatlah penting, kita bisa lihat dari sosok Inspektur Abdul Rojali yang sampai akhir cerita menunjukkan bahwa ia adalah sosok yang jujur, tidak terima suap bahkan mengerjakan tugas dan tanggung jawabnya tanpa pamrih

Mencintai pekerjaan yang kita geluti. Bagaimana Inspektur Abdul Rojali menghidupi pekerjaan yang diembannya, dan melalui pekerjaannya, ia dapat menolong oranglain dan berkontribusi besar bagi masyarakat

Pendidikan TETAP  membutuhkan dana. Ini yang menjadi “sentilan” bagi dunia pendidikan, banyak orang-orang kecil yang masih sulit menggapai mimpi dan keinginannya hanya oleh kekurangan dana, sehingga mimpi mereka akan dikubur dalam-dalam karena ketidakmampuan dari orangtuanya.

Cinta orangtua begitu besar pada anaknya, apapun akan mereka lakukan demi mewujudkan mimpi anak-anak mereka. Jikalau dahulu kala para orangtua tidak dapat menggapai mimpi mereka, jangan sampai anaknya mendapat hal yang sama dengan mereka. Jejak langkah kaki para anak harus jutaan langkah lebih maju dibanding para orangtua.

Terakhir, jika saat ini kamu menyatakan dirimu adalah orang-orang biasa, dari novel ini, Andrea Hirata ingin menyampaikan bahwa orang-orang biasa pun mampu melakukan hal yang luar biasa.  Kamu sanggup melakukan hal yang luar biasa lebih dari apa yang kamu pikirkan.

Selamat membaca.



History of MTH Education Centre



MTH merupakan kepanjangan dari “Mulak Tu Huta”. Mulak Tu Huta berasal dari bahasa Batak Toba yang berarti Kembali ke Kampung . Mulak tu Huta  sendiri adalah cikal bakal dari pemikiran dua anak muda untuk memberi sedikit warna untuk  pendidikan di Dairi. 

Setelah beranjak dewasa, kami yang telah menerima kesempatan menimba ilmu dan bertumbuh dari hasil bumi Dairi telah menyadarkan kami terpanggil untuk melayani kembali ke Dairi sebagai bukti bakti kami kepada Tuhan yang telah memelihara Dairi . Setelah mengecap kenikmatan dari ilmu dan pendidikan di tingkat Pendidikan Tinggi bahkan telah memiliki kesempatan berkarir di dunia pendidikan di perkotaan, niat mengembangkan kota Dairi semakin besar seiring bertambahnya wawasan. Berdasarkan pengamatan sepintas, mengapa kota Dairi terlihat begitu saja dari tahun ke tahun, tidak ada peningkatan atau perubahan signifikan?. Adapun hipotesis sementara yang didapati yaitu minimnya anak muda yang memberi hati dan pulang untuk berkarya di Dairi ini, demi memajukan kota ini di hampir semua lini terkhusus pada pendidikan.

Mempertimbangkan kondisi tersebut, kami sebagai putri-putri yang telah dibesarkan di Dairi bernisiatif untuk memberikan kontribusi kami untuk perkembangan kota ini. Dimulai dari langkah kecil yaitu menyediakan tempat buat putra-putri Dairi untuk bersahabat dengan pengetahuan. Kondisi tersebut cukup kuat untuk memanggil kami pulang ke kampung. Bukan hal mudah untuk meninggalkan kenikmatan berkarir di perkotaan. Kecintaan dan harapan kami ke depan adalah putra putri Dairi yang kami bina bisa memiliki kecintaan yang sama kepada Dairi ini sama seperti kecintaan kami. Kalau kita mengharapkan oranglain yang membangun kampung kita, sampai kapanpun kondisi kita akan tetap seperti ini, tidak akan terjadi perubahan. Menjadi agen perubahan adalah satu-satunya jalan paling tepat untuk berkontribusi.

Dari beribu nama yang indah kami yang telah pikirkan, MULAK TU HUTA adalah nama terbaik yang kami yakini cukup mewakili mimpi kami terhadap Dairi bahwa kerinduan kami untuk berbagi ilmu dan pengetahuan menjadi jawaban tepat untuk panggilan kami. Dengan memberi hati dan diri kami demi perkembangan pendidikan di Dairi ini, kami mulai bergerak untuk mewujudkan mimpi kami. Mulak Tu Huta sendiri resmi berdiri pada tanggal 24 Juli 2017. Dengan visi “Menghasilkan siswa yang memiliki pengetahuan dan karakter yang baik serta memiliki keinginan membangun DAIRI “ . Karena kami percaya akan sesuatu hal  bahwa, “ Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan “ dan pada akhirnya semua mimpi dan keinginan kami didasari akan iman takut akan Tuhan. Terpujilah Tuhan yang memanggil kami “MULAK TU HUTA”


“Tidak akan terjadi perubahan jika kita tidak mengambil bagian didalamnya untuk menciptakan perubahan tersebut”  (Sihombing, 24 Juli 2017)
                                                                                                                Dijou au Mulak tu Huta

                                                                               
                                                                                    Sihombing

Sudah Hilangkah Keadilan di negaraku?


Rabu,10 Mei 2017. Rasanya baru kemaren tepatnya 1 Desember 2016 sidang pertama ahok di Pengadilan negeri Jakarta Utara dilaksanakan dengan kasus penistaan agama yang awalnya dipicu oleh pemotongan durasi video yang dilakukan oleh Buni Yani. Di dalamnya berisikan pidato ahok pada saat berkunjung untuk meresmikan panen pertama budidaya ikan kerapu. Pilkada sudah hampir di depan mata, ahok sempat membahas sedikit tentang pilkada yang akan dilaksanakan, Ahok dengan sangat jelas menyinggung oknum-oknum yang sengaja memakai surat Al-Maidah 51 untuk meraup suara ketika pilkada dilaksanakan. Hal tersebut bukanlah hal tabu bagi masyarakat Indonesia, memilih pemimpin tidak melihat rekam jejak dan kualitasnya melainkan agama yang dianutnya apa. Itu lah yang sedang diingatkan oleh Ahok, pilihlah pemimpin yang bekerja untuk rakyat bukan untuk keuntungan pribadi sendiri maupun kelompok, mensejahterakan kehidupan rakyat dan bukan mensejatherakan dirinya. 


Sidang yang harus dijalani Ahok kurang lebih 6 bulan ini begitu menyita banyak waktu dan tenaga  di tengah jabatannya sebagai gubernur dan petahana di pilkada DKI Jakarta. Ahok meminta maaf kepada seluruh masyarakat DKI Jakarta karena ia tidak bisa memaksimalkan pekerjaannya sebagai gubernur dikarenakan ia harus tetap mengikuti jalannya persidangan setiap hari selasa seperti yang telah di jadwalkan. Ini merupakan hal yang tepat untuk dilakukan oleh seorang pemimpin.


Di tengah peliknya kasus penistaan agama yang membawa namanya, dengan secara gamblang kita mengetahui hampir seluruh saksi yang diberikan oleh jaksa penuntut tidak berada di TKP, mereka hanya melihat dari rekaman, harusnya keabsahan mereka dipertanyakan. 


9 Mei 2017 Jakarta dibuat gempar dengan keputusan Hakim yang memutuskan Ahok divonis 2 tahun hukuman penjara, mungkin bukan hanya Jakarta yang dibuat gempar, melainkan seluruh Indonesia. Jika dikaji lebih dalam, ini sebenarnya keputusan yang aneh, jika kita mengikuti simpulan sidang -sidang Ahok selama ini, yang kita lihat dan saksikan, semua yang pernyataan saksi bisa disanggah oleh pihak tim pembela Ahok. Sampai-sampai putusan hakim mengejutkan banyak pihak, bukan hanya di dalam negeri bahkan dunia internasional pun ikut memantau. Jika masing-masing dari kita bertanya kepada hati nurani, kita pasti akan menyatakan bahwa Ahok bukanlah penista agama seperti yang dituduhkan kepadanya selama ini. Ooohhh mungkin kah Yang Mulia Hakim Ketua terlalu takut dengan massa, karena jikalau ia membebaskan Ahok masssa akan mengutukinya, mencoba menggulingkan dari jabatannya, atau mungkin akan disebut pengikut si kafir, atau mungkin ada permainan politik dibalik semua ini, karena jikalau kita ingat, Ahok dengan sangat percaya diri bahwa dia akan menyusun APBD dengan baik. Ada 2 badan yang ikut mengawasi APBD yaitu KPK dan BPK, sehingga jika ada terdapat manipulasi uang di dalamnya, 2 pengawas ini akan segera mengetahui dana kan menindaklanjutinya. Begitu sayangnya Ahok dengan uang rakyat Jakarta, pada saat ia akan  melepas seragam Gubernurnya, ia masih berusaha untuk memborgol dan mengunci semua agar tidak terjadi korupsi didalamnya. Sampai akhir dia tetap membuktikan bahwa ia Bersih, Transparan, Profesional seperti jargon yang selalu ia gaung-gaungkan.


Sungguh miris negara kita ini. Begini kah keadilan di negeri kita ini, begitu menakutkan. Sedikit-demi sedikit mereka membuka peluang untuk intoleran dan ketidakadilan masuk ke negara kita ini. Bagi kami yang minoritas hal ini merupakan ancaman. Putusan Yang Mulia Hakim Ketua menunjukkan, keadilan sulit untuk ditemukan di negara kita, orang baik dan benar dinilai jahat dan tidak layak mendapat kesempatan di mata hukum negara kita. Jangan sampai orang-orang baik, kompeten dan berintegritas perlahan mengambil langkah mundur, karena hopeless melihat hukum di negara kita ini. 


Bagi kita yang hancur dengan putusan tersebut, jangan terlalu lama bersedih. Negara kita butuh pribadi yang jiwa dan hatinya mau berkorban bagi negara. Jika kita akhirnya memutuskan ‘bodo amat’ dan lepas tangan bagi Indonesia, maka kita akan melihat negara kita perlahan akan jatuh kepada tangan-tangan yang jahat dan haus kekuasaan. Bagi Pak Drajot, selesaikan apa yang telah kalian mulai bersama dengan Ahok, walaupun kali ini bapak yang akan mengakhirinya dengan tangan bapak sendiri tanpa Ahok disampingmu. Mati tunjukkan pada kami, masih ada orang baik di sistem pemerintahan di Indonesia ini, kalian adalah legend yang akan dikenang warga Jakarta dan Indonesia. Mari bagi jiwa-jiwa muda belajar sebaik mungkin, mari layanilah negara kita ini. Bumi pertiwi membutuhkan kita. 

Song......

IBU PERTIWI
Kulihat ibu pertiwi
Sedang bersusah hati
Air matanya berlinang
Mas intannya terkenang

Hutan gunung sawah lautan
Simpanan kekayaan
Kini ibu sedang lara
Merintih dan berdoa

Kulihat ibu pertiwi
Kami datang berbakti
Lihatlah putra-putrimu
Menggembirakan ibu

Ibu kami tetap cinta
Putramu yang setia
Menjaga harta pusaka
Untuk nusa dan bangsa

Masihkah mimpi itu ada?


Mimpi...
Ku pernah bermimpi melewati sebuah musim yang indah
Mungkinkah itu musim dingin, panas atau mungkin juga musim semi
Mungkinkah di tempat yang nun jauh disana
Mempelajari hal baru ditengah ilmu pengetahuan yang tidak ada habisnya
Belajar budaya baru di tengah prulalnya budaya dunia ini



Mimpi...
Ia bukanlah milik sekelompok orang maupun golongan
Dia milik semua insan
Terkadang.....
Ku terlalu takut tuk bermimpi
Mimpi hanyalah bualan belaka
Sampah pikiran yang harus dibinasakan
Adakah celah bagiku untuk masuk
Ataukah ku hanya dapat mengintip dari kejauhan
Ataukah.......



Ahhh...
Sepertinya itu terlalu sulit bagiku
Sekarang ku terlalu segan tuk melihat
Bahkan mengintip saja ku tak mampu
Inikah akhir mimpi ku
Ataukah Sang Pencipta mengarahkanku ke pintu impian lain
Jikalau bukan itu .. mungkinkah ini...
Bukankah Dia tau apa yang kuinginkan?
Jika Sang Mahatahu mengetahui segala hal
Dia Sang Pemilik semesta ini, begitu pula hidup kita ini
Maka percayakan padaNya sejuta mimpimu



Bagi para pembentuk mimpi dan pengejar mimpi
Jika jalanmu melelahkan dan terlihat suram
Jangan berhenti apalagi menguburnya
Jikalau saat ini kita berada dijalan yang mungkin jauh darimimpi kita
Mungkin Sang Maha agung sedang mempersiapkan kita untuk menuju mimpi kita
Atau mungkin Dia sedang mempersiapkan mimpi yang jauh lebih indah dari mimpi yang kita angan-angankan
Karena Dia sangat mengetaahui apa yang terbaik buat manusia seperti kita ini



Bermimpilah....
Bermimpilah....

Agama Yang Dikendalikan


Membicarakan agama memang tak akan pernah ada ujungnya. Jika ditanyakan pada kita masing-masing, siapakah yang memegang kendali segala yang ada di jagat raya ini? Semua akan mengatakan Tuhan yang memegang kendali. Jika ditanyakan kembali, agama manakah yang paling berhak mengklaim bahwa mereka lah penghuni sah bumi ini? Pemeluk agama yang mendapat mandat langsung dari Tuhan untuk menagih setiap kubik udara yang dihirup manusia. Tak satupun agama yang berani mengklaim hal tersebut.

Setiap agama menawarkan keselamatannya masing-masing dengan cara yang berbeda. Nasrani menawarkan keselamatan lewat Yesus Kristus yang mati di kayu salib untuk menebus dosa manusia, mereka menyebutnya Jesus The Only Way. Islam menawarkan keselamatan melalui pengajaran Muhammad kepada para pengikutnya. Kehadiran Allah melalui firmanNya terhimpun dalam Al-Quran. Jadi, Al-Quran ialah firman yang tertulis, lalu Muhammad sebagai perantara dan juru tafsirnya.

Sudah begitu banyak orang di bumi ini meyakini telah mendapatkan jalan keselamatan dan kebahagiaan oleh kehadiran Yesus dan Muhammad, tak terhitung orang tumbuh menjadi baik, hadir menjadi penolong bagi sesamanya, karena mengikuti ajaran mereka berdua. Tetapi, ada saja yang terlibat perseteruan dengan berdalih membela kedua tokoh tersebut, padahal keduanya mengemban misi yang sama. Membangun kasih dan membangun peradaban.

Keyakinan beragama melampaui nalar matematis. Tidak mungkin ditemukan pendapat yang sama dan seragam. Maka dari itu, agama selalu berkonotasi prural, jamak karena di muka bumi memmang terdapat pluralitas agama yang tidak mungkin dilebur menjadi satu.

Jika anda sering memperhatikan diskusi di dunia maya, banyak topik-topik yang diangkat oleh beberapa kelompok untuk membentuk orang-orang mampu berargumen tanpa harus takut akan adanya pertengkaran secara fisik, tetapi yang biasanya yang paling banyak diminati dan ditongkrongi dari kaum muda hingga orang dewasa adalah masalah agama dan politik. Ada beberapa elit politik terkadang menggunakan agama sebagai kekuatan mereka untuk memperoleh kekuasaan. Itu sudah menjadi rahasia umum bagi masyarakat. Bukankah agama menjadi urusan pribadi dengan Tuhan, mengapa sepertinya dengan agama digunakan beberapa pihak untuk memperoleh sesuatu, ya kekuasaan dan jabatan.

Saya pernah mendengar seseorang pernah berkata, untuk menciptakan negara yang damai dan adil, penguasa yang tak beragama juga bisa mempejuangkan hal tersebut, tetapi terkadang penguasa yang beragamalah yang meniadakan keadilan dan kedamaian. Apapun agamanya pasti akan mengajarkan berbuat baik kepada sesama dan alam yang ditempatinya. Biarkan orang melihat perilakumu, maka mereka akan menilai Tuhan seperti apa yang sebenarnya kamu sembah.

Pintu Tak Bertuan


-Pintu Tak Bertuan-
Bebas… Tak terikat..
Pintu dapat diibaratkan sebagai kebebasan
Menerobos antar ruang dan waktu tanpa satupun yang mencegah
Mungkin saja ke tempat yang menyenangkan
Atau mungkin juga ke tempat yang menakutkan
Semua tergantung pada pemilik pintu
Ada saatnya pintu itu pun rusak sehingga menimbulkan persoalan
Macet ataupun hilang
Mengerikan jika pemilik pintu kehilangan kebebasannya
Hanya bisa menjadi tahanan, tak tahu kapan kan mendapatkannya kembali
Atau ketika akhirnya didapatkan
Ku sudah terlalu tua untuk melakukan perjalanan bebas dan panjang
Pintu…
Tak sedikit orang yang menawarkan pintu-pintu menuju Tuhan
Semua menyuarakannya dengan berani dan lantang
Bak menjual Tuhan bagi banyak orang
Bukankah Tuhan lebih dekat dari pada urat nadi seseorang
Hai para pemilik pintu
Jagalah pintumu
Karena jika kau membukakan pintumu bagi para pemangsa kebebasan
Tak ada gunanya lagi kau berada di dalamnya
Kebebasanmu t’lah terenggut. (msi)